Investasimuda.com – Indonesia memiliki lembaga yang menaungi sejumlah saham dari suatu perusahaan yang mengalami IPO. Lembaga itu dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Tentunya Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tidak hanya menjadi wadah bagi emiten saham tersebut namun memiliki peran untuk membentuk sejumlah program kerja dalam mencapai tujuan dari lembaga tersebut. Salah satu produk yang dihasilkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu indeks saham LQ45.
Dalam menghasil indeks saham LQ45 tidaklah mudah, tentunya memiliki proses yang panjang dan rumit. Begitu banyak yang harus diteliti oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) agar dapat mengeluarkan daftar dari kategori saham LQ45. Kali ini investasimuda akan membahas secara tuntas mengenai LQ45 yang selalu menjadi andalan para investor Indonesia.
Apa itu Indeks Saham LQ45?

Sejarah singkat dari LQ45 yaitu pada bulan Februari 1997, kali pertama indeks saham LQ45 diluncurkan. Hari dasar dari LQ45 yang digunakannya berada pada tanggal 13 Juli 1994 dengan nilai indeks yang dimiliki sebesar 100.
Tahukah kamu kepanjangan dari LQ45?
Kepanjangan LQ45 yaitu Liquid 45. Dengan demikian pengertian dari LQ45 merupakan 45 daftar emiten saham yang telah disaring oleh Bursa Efek Indonesia melalui kriteria tertentu yang telah ditetapkan lembaga tersebut. Tentunya indeks saham ini likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta fundamental dari perusahaan yang baik.
Hal yang wajib diketahui bahwa daftar 45 perusahaan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu dalam kurun waktu 6 bulan sekali. Dengan kondisi tersebut maka setiap saatnya perusahaan tersebut selalu dalam pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Inilah Tujuan dari Saham LQ45 yang Harus Dipahami
Produk dari Bursa Efek Indonesia (BEI) satu ini tentunya memiliki beberapa tujuan, pastinya akan menguntungkan perusahaan dan para investor. Berikut beberapa tujuan dari indeks saham LQ45 adalah sebagai berikut:
Sarana Obyektif dan Terpercaya
Inilah yang menjadi tujuan utama dari Bursa Efek Indonesia (BEI), banyak masyarakat yang masih saja bingung dalam memilih emiten saham yang terbaik untuknya. Melalui indeks saham LQ45 ini masyarakat dapat dengan mudah dalam memilihnya melalui data-data yang disertakan. Selain itu pula proses yang dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap sejumlah emiten tersebut sangatlah ketat. Dengan demikian pemilihan saham ini sangat lah obyektif.
Menjadi Acuan Masyarakat Dalam Memilih Emiten Saham
Melalui adanya LQ45 ini, diharapkan masyarakat Indonesia tidak lagi memilih emiten saham yang salah dan akan merugikannya. Terutama emiten saham yang sering kali ‘digoreng’ oleh para bandar.
Kriteria-Kriteria Dari Indeks Saham LQ45
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa pada bulan Februari 1997 merupakan peluncuran pertama kali dari indeks saham LQ45. Dalam pengukuran yang dilakukannya ini melalui ukuran nilai likuiditas dan nilai transaksi di dalam pasar secara reguler. Setelah perkembangan yang terjadi maka pada tahun 2005 diberikan suatu keputusan dimana jumlah hari perdagangan serta frekuensi transaksi digunakan sebagai ukuran likuiditas.
Dengan demikian inilah kriteria yang harus dilalui sejumlah emiten saham untuk masuk ke dalam indeks saham LQ45 adalah sebagai berikut:
- Paling utama adalah emiten saham tersebut telah masuk ke dalam daftar Bursa Efek Indonesia (BEI) setidaknya 3 bulan
- Emiten saham tersebut masuk ke dalam daftar 60 saham yang memiliki nilai sesuai dengan nilai transaksi dalam pasar saham reguler
- Setelah, mulai dikategorikan menjadi 30 emiten saham yang tentunya memiliki nilai transaksi terbesar. Dengan demikian masuklah ke dalam kategori LQ45.
Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam proses telah memegang 3o emiten saham. Dengan demikian hal ini dilanjutkan untuk mendapatkan list 15 emiten saham. Berikut kriteria beserta proses yang terjadi adalah sebagai berikut:
- Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mendapatkan 30 emiten saham sehingga memiliki juga 30 emiten saham sisanya. Dengan demikian 30 emiten saham sisa ini akan diseleksi kembali menjadi 25 emiten saham yang disesuaikan dengan kriteria yaitu hari transaksi perusahaan yang melakukan transaksi di dalam pasar reguler.
- 25 emiten saham yang didapatkan ini akan diperkecil kembali menjadi 20 emiten saham dengan kriteria yaitu frekuensi kegiatan perusahaan di pasar reguler
- Tahapan terakhir yaitu kriteria kapitalisasi pasar. Emiten saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang sesuai dengan standar Bursa Efek Indonesia akan masuk ke dalam indeks saham LQ45 bergabung dengan yang lainnya.
Bagaimana Proses Evaluasi Dari Saham

Hal yang perlu diketahui bahwa emiten saham yang masuk ke dalam daftar indeks saham LQ45 tidak serta merta akan menduduki posisi tersebut selamanya. Jika emiten saham tersebut sudah tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali maka emiten saham tersebut akan keluar dari daftar.
Melalui kondisi tersebut pastinya Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi secara berkala. Biasanya evaluasi tersebut setiap tiga bulan sekali. Dengan demikian aka nada perubahan urutan yang terjadi pada emiten saham. Waktu pergantian dari list saham tersebut biasanya terjadi pada bulan Februari dan Agustus.
Apa Perbedaan Saham LQ45 dengan IDX30?
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara saham LQ45 dengan IDX30. Hal ini disebabkan karena kedua kategori tersebut mengalami proses seleksi yang tidak berbeda jauh. Kemudian, dikatakan bahwa LQ45 merupakan kategori saham yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah emiten saham sebanyak 45 yang tentunya memiliki fundamental yang baik. Begitu pula dengan IDX30 merupakan 30 emiten saham terbaik yang telah disaring oleh Bursa Efek Indonesia berdasarkan fundamental perusahaan yang baik dan sehat.
Dari kedua pernyataan tersebut tentunya dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang mencolok dari kedua terletak pada jumlah saham. Pada umumnya jika saham yang ada di IDX30 pastinya aka nada di LQ45, namun daftar saham LQ45 belum tentu ada di IDX 30. Namun, tetap kembali ke tujuan awal untuk menjadi bekal obyektif dan terpercaya serta menjadi acuan bagi para investor. Tentunya para investor memiliki jagoan emiten sahamnya sendiri dengan adanya kategori saham ini menambah tingkat kepercayaan investor terhadap saham yang dibelinya.
Apakah LQ45 Sama dengan Saham Blue Chip?
Jawabannya adalah tidak. Ketika saham itu dinyatakan masuk ke dalam kategori saham LQ45, hal itu tidak menjadikannya sebagai saham blue chip. Hal ini karena saham blue chip memiliki kriterianya tersendiri dan tentunya berbeda dengan standar yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, perbedaan tersebut tidaklah signifikan tentunya hal yang paling utama dan sama yang dimiliki kedua kategori tersebut yaitu perusahaan haruslah memiliki fundamental yang baik dan sehat. Dengan demikian sama dengan pernyataan yang sebelumnya dimana saham blue chip pastinya masuk ke dalam LQ45. Namun, saham LQ45 belum tentu masuk ke dalam kategori saham blue chip.
Daftar Indeks Saham LQ45

Inilah Daftar dari perusahaan yang masuk ke dalam kategori Saham LQ45 adalah sebagai berikut:
- Ace Hardware Indonesia, Tbk
- Adaro Energy, Tbk
- AKR Corporindo, Tbk
- Aneka Tambang, Tbk
- Astra International, Tbk
- PT Bank Central Asia, Tbk
- Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
- Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
- Bumi Serpong Damai, Tbk
- Bank BTPN Syariah, Tbk
- Charoen Pokphand Indonesia, Tbk
- Ciputra Development, Tbk
- Erajaya Swasembada, Tbk
- XL Axiata, Tbk
- Gudang Garam, Tbk
- H.M. Sampoerna, Tbk
- Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
- Vale Indonesia, Tbk
- Indofood Sukses Makmur, Tbk
- Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk
- Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
- Indo Tambangraya Megah, Tbk
- Japfa Comfeed Indonesia, Tbk
- Jasa Marga (Persero), Tbk
- Kalbe Farma, Tbk
- Merdeka Copper Gold, Tbk
- Medco Energi Internasional, Tbk (Baru)
- Mitra Keluarga Karyasehat, Tbk
- Media Nusantara Citra, Tbk
- Perusahaan Gas Negara, Tbk
- Bukit Asam, Tbk
- PP (Persero), Tbk
- Pakuwon Jati, Tbk
- Semen Indonesia (Persero), Tbk
- Summarecon Agung, Tbk
- Tower Bersama Infrastructure, Tbk
- Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk
- Telkom Indonesia (Persero), Tbk
- Sarana Menara Nusantara, Tbk
- Chandra Asri Petrochemical, Tbk (Baru)
- United Tractors, Tbk
- Unilever Indonesia, Tbk
- Wijaya Karya (Persero), Tbk
Inilah akhir pembahasan mengenai indeks saham LQ45, kategori saham andalan para investor. Apakah ilmu pasar modal para pembaca setia investasimuda telah bertambah? Investasi muda tentunya tidak akan berakhir sampai disini untuk mengupas secara tuntas rahasia pasar modal. Nantikan artikel-artikel selanjutnya yang akan dipersembahkan oleh investasimuda!