investasi modal 100 ribuan

4 Jenis Investasi Modal 100 Ribuan, Cuan Jutaan! Emang Ada?

Finance Investasi

Investasi dengan modal 100 ribuan seringkali dianggap tidak masuk akal oleh beberapa kalangan. Tidak salah memang, stigma Investasi yang membutuhkan modal dan dana yang besar masih cukup mengakar kuat di masyarakat.

Saat mendengar kata investasi, yang terlintas dalam pikiran mereka adalah sebuah transaksi yang mengeluarkan uang jutaan sebagai modal atau tradingnya.

Namun, jenis-jenis investasi nyatanya tak sesempit itu, ada beberapa yang bisa dijangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, tak lain karena hanya bermodalkan uang Rp. 100.000.

Uang 100 ribuan yang di kota besar hanya cukup untuk biaya makan satu hari, kini bisa dialihfungsikan menjadi modal investasi. Nantinya tentu di masa depan uang tersebut akan berkembang dengan sendirinya.

Investasi jenis ini memang sangat cocok bagi kaum pemula atau bahkan pelajar. Karena pada umumnya mereka masih awam dan hanya bermodal pas-pasan untuk berinvestasi.

Apa itu investasi 100 ribuan?

Akan lebih baik jika sebelum berinvestasi mengetahui profil dan seluk-beluk terlebih dahulu dari jenis investasi yang nantinya akan dipilih.

Investasi 100 ribuan bisa menjadikan investor seorang jutawan, tentu dengan syarat para investor harus teliti dalam memilih instrumen dan memiliki dedikasi yang tinggi selama menjalankan investasinya.

Memang, kata investasi lebih sering didengar sebagai kegiatan yang dilakukan oleh orang kaya atau kalangan atas, namun saat ini sudah banyak instrumen yang bisa digunakan oleh kalangan bawah jika tertarik mencobanya.

Ada Reksadana  yang bisa melipatgandakan modal sampai 20 persen dalam jangka waktu 5 tahun penyimpanan, ada investasi emas yang mana jenis ini adalah yang paling aman dari bahaya inflasi.

Harga tiap tahunnya pun cenderung stabil dan tidak terlalu tajam saat mengalami penurunan, ada juga P2P Lending yang memberikan kerjasama antara pemilik modal dan pihak yang membutuhkan modal, dan yang terakhir adalah Investasi saham.

Dimana yang terakhir tersebut saat ini cukup banyak digeluti oleh kalangan generasi milenial, proses yang cukup santai dan bisa menjadi sampingan menjadi alasan mengapa saham terlihat kekinian dan fleksibel.

Tipe-Tipe Investor

Ada hal yang tidak boleh dilewatkan juga, yaitu investor haru mengetahui bahwa setiap instrumen investasi tentunya mempunyai resikonya masing-masing. Resiko dari yang paling rendah sampai yang tinggi dari setiap investasi wajib dipertimbangkan.

Semakin banyak keuntungan yang didapat dari suatu investasi, faktor resikonya juga semakin tinggi, begitupun sebaliknya.

Berkaca dari hal itu, para investor perlu mengklasifikasikan diri mereka tergolong tipe yang seperti apa. Tak terkecuali bagi investor 100 ribuan, meski terlihat sedikit, namun faktor resiko pun tetap ada di dalamnya.

Seperti contohnya tipe konservatif. Tipe ini mempunyai resiko yang rendah dan terbilang cocok untuk investor yang hanya berani bermain aman asal menghasilkan meski dengan sedikit keuntungan.

Kedua adalah tipe agresif, dimana tipe ini adalah investor yang berani jor-joran dengan modal mereka. Selain itu, mereka yang bertipe ini juga memiliki kecenderungan asal terobos apa yang ada di depan tanpa memperhatikan banyak resiko.

Tipe yang terakhir adalah moderat, tipe ini berada di tengah-tengah antara konservatif dan agresif, mereka yang bertipe ini sebenarnya tidak takut kehilangan modal dan sudah siap dengan resiko besar yang akan terjadi.

Namun mereka tetap mempertimbangkan banyak hal dan batasan sebelum mengambil langkah saat menjalankan investasinya.

Memilih jenis investasi 100 ribuan.

Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa ada sekitar 4 investasi yang bisa dimulai dengan modal uang Rp. 100.000.

Tentu di dalamnya ada keunggulan dan kesulitannya sendiri-sendiri, tinggal bagaimana para investor menyesuaikan sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

1. Reksadana

reksadana

Jenis investasi pertama yang bisa dimulai dengan modal 100 ribuan adalah Reksadana. Dikutip dari Pasal 1 Ayat 27, Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, Reksadana diartikan sebagai tempat atau wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana yang datang dari para pemberi modal.

Sistem kerja Reksadana yaitu menginvestasikan modal tersebut ke dalam bentuk Portofolio Efek oleh Manajer Investasi (MI).

Jenis reksadana

Reksadana sendiri mempunyai 3 jenis yang berbeda. Pertama adalah reksadana saham yang cocok untuk mereka yang menginginkan investasi dalam jangka waktu yang panjang, kurang-lebih sekitar 5 tahunan.

Namun hal itu juga sebanding dengan profit yang didapatkan. Kedua adalah reksadana pasar uang, dimana jenis ini cocok untuk investor yang menginginkan investasi jangka pendek.

Para investor bisa menginvestasikan uangnya ke produk pasar uang seperti deposito yang memiliki jangka waktu kurang dari setahun.

Ketiga adalah reksadana pendapatan tetap, ini berada diantara reksadana saham dan pasar uang.

Reksadana pendapatan tetap hanya mempunyai jangka waktu satu sampai tiga tahun, tidak sesingkat reksadana pasar uang namun juga tak selama reksadana saham, contohnya adalah obligasi.

Dan yang terakhir adalah reksadana campuran, dimana dalam reksadana ini dana akan dikelola untuk dijadikan berbagai jenis investasi dari yang beresiko rendah sampai tinggi.

Bagi yang baru memulai berinvestasi, dan tentunya belum mengetahui cukup banyak bagaimana investasi dijalankan. Reksadana dari Bank Sinarmas bisa menjadi pilihan yang tepat, namanya yaitu Danamas Saham.

Investasi yang satu ini cocok untuk pemula karena investor tidak dipaksa untuk menyetorkan banyak uang, cukup Rp. 100.000 di awal pendaftaran sebagai dana investasi awal.

Jika kedepannya dirasa perlu untuk membeli unit sebagai investasi tambahan, maka investor juga hanya perlu menambah Rp. 100.000 dan berlaku kelipatan setiap tambahan unit.

Untuk pembelian unit tersebut juga dibebaskan dari biaya tambahan maupun pajak. Untuk mendaftarkan diri sebagai investor Danamas Saham, persyaratannya juga cukup sederhana.

Hanya perlu fotokopi KTP dan melengkapi formulir, dan pembelian unit sebagai modal awal reksadana.

Reksadana mempunyai kelebihan tersendiri berupa resiko yang sangat rendah bagi para investor, itu dilihat karena memang modal yang dikeluarkan juga tergolong rendah.

Selain itu reksadana juga sangat cocok untuk orang-orang sibuk yang tidak mempunyai waktu mengurus investasi atau trading, karena di reksadana ada manajer investasi yang bertugas melaporkan dan mengelola dana yang investor setorkan secara berkala.

2. Investasi Emas

Selain reksadana yang bisa dimulai dengan modal 100 ribuan, investasi emas juga bisa dimulai dengan nilai modal yang sama.

Emas merupakan salah satu investasi yang sudah sangat tua dan lama dijalankan oleh banyak orang terdahulu, alasannya karena nilai emas yang tidak mengalami inflasi meski tergerus waktu, utamanya untuk emas murni atau batangan.

Meski harga emas tergolong tinggi, namun berinvestasi emas bisa dimulai dengan modal 100 ribuan.

Caranya adalah dengan membuka tabungan emas, disana investor bisa memulai tabungan mereka dengan membeli emas seberat 0,01 gram.

Tentu nilai itu bisa bertambah seiring waktu jika harga emas terus naik setiap tahunnya. Investor juga bisa menambahkan jumlah emas mereka tahap demi tahap.

Investasi emas bisa dijalankan melalui aplikasi yang bisa diunduh dari ponsel masing-masing.

Contohnya adalah pegadaian digital, IndoGold, Tamasia bahkan bisa dilakukan di salah satu market place online seperti Tokopedia Emas, dimana market place tersebut sudah berada di lingkup kerjasama dengan pihak pegadaian.

Sebelum memulai berinvestasi emas, tentu ada beberapa tips yang harus diperhatikan oleh para investor.

Pertama adalah para investor harus lebih dahulu mengetahui kemampuan keuangan mereka, jangan terlalu memaksakan untuk menambah jumlah investasi apabila harus mengorbankan kebutuhan.

Baiknya dana investasi adalah hasil dari penyisihan uang kebutuhan sehari-hari.

Yang kedua adalah tau bahwa tujuan investasi emas itu untuk apa. Memang emas cukup menjanjikan karena nilainya yang cenderung naik setiap tahunny.

Namun jika tujuannya tidak jelas untuk apa, investasi tersebut nantinya beresiko akan digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna.

Oleh karena itu lebih baik tahu dengan jelas tujuannya, seperti akan membuka usaha selepas keluar dari pekerjaan, untuk biaya pernikahan atau pendidikan.

Terakhir yang gak kalah penting adalah investor harus secara rutin mengikuti naik turunnya harga emas di pasaran secara berkala. Hal itu bisa menjadi pertimbangan yang baik untuk memutuskan dalam menjual atau membeli emas.

3. P2P Lending

Peer to Peer Lending merupakan investasi yang juga bisa dimulai dengan modal 100 ribuan. P2P Lending ini tergolong cocok untuk mereka yang berniat melakukan investasi jangka pendek.

Return atau balik modal yang ditawarkan dari jenis investasi ini pun beragam, ada yang 10 persen dari modal awal, bahkan ada pula yang mencapai 20 persen.

Peer to peer lending idealnya sama seperti utang piutang, dimana platform ini akan mempertemukan dua orang yang saling membutuhkan.

Satu pihak yang memerlukan pinjaman dana, dan satu pihak lainnya yang memberikan modal dengan harapan bisa mendapatkan profit di kemudian hari.

Dua pihak itu pula yang membagi P2P menjadi dua jenis, yaitu P2P Lending Produktif dan Konsumtif.

Untuk P2P Lending Produktif umumnya memfokuskan pada pada pembiayaan bisnis yang bertujuan untuk mengembangkan modal bagi peminjam dana.

Peminjaman dana melalui P2P ini mereka harapkan mampu untuk menambah profit bisnis mereka.

Para peminjam ini umumnya datang dari kalangan pengusaha UMKM yang masih memerlukan pinjaman untuk menambah modal.

P2P Lending juga menguntungkan bagi peminjam atau penyedia dana, dimana pemilik dana yang membantu meminjamkan uangnya ini akan mendapatkan pengembalian dengan jumlah yang lebih besar dari bunga yang sebelumnya sudah disetujui.

P2P yang Kedua adalah Peer to  Peer Lending Konsumtif yang mana jenis ini mempunyai pengembalian jangka waktu lumayan pendek.

Untuk peminjam dana P2P konsumtif biasanya golongan orang yang meminjam uang untuk kebutuhan membeli kebutuhan rumah, kendaraan bahkan sekedar liburan.

Pemilik dana tetap bisa mendapatkan untung dari bunga pengembalian uang tersebut.

4. Investasi Saham

saham

Jenis terakhir yang dapat dimulai dengan uang 100 ribuan adalah investasi saham. Namun, untuk menjalankan investasi saham nyatanya tak semudah investasi di reksadana dimana modal akan dikelola oleh pihak perusahaan.

Pada investasi saham, investor harus terjun lebih aktif untuk mengatur dan memutuskan langkah yang akan diambil pada saat trading saham mereka.

Hal yang harus diperhatikan investor sebelum mengalokasikan dana mereka akan dikemanakan adalah, dengan memilih emiten yang mana untuk dipercaya sebagai tempat berinvestasi saham mereka.

Para investor juga harus mempelajari banyak hal baik itu analisis secara teknikal maupun fundamental, akan tetapi saat ini sudah banyak seminar dan pelatihan belajar berinvestasi saham dengan banyak narasumber yang berpengalaman.

Bahkan beberapa perusahaan juga kerap membuka kursus dan pembelajaran bagi para investornya untuk mengembangkan kemampuan mereka.

Itulah beberapa investasi dengan modal hanya 100 ribuan namun dapat menghasilkan keuntungan yang banyak hingga jutaan. Selamat mencoba.

Baca juga: 7 Jenis Investasi Modal Kecil Cocok Untuk Pemula

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *