Investasi modal kecil untuk pemula

7 Jenis Investasi Modal Kecil Cocok Untuk Pemula

Investasi

Investasi modal kecil masih menjadi pilihan utama bagi mereka yang baru terjun di dunia para investor.

Alasannya macam-macam, ada yang ingin belajar terlebih dahulu, sampai bermain aman supaya menghindari kerugian dalam jumlah besar.

Saat ini banyak perusahaan investasi yang menyediakan layanan bagi para investor pemula.

Nilai awal yang ditawarkan juga tak terlalu besar sehingga bisa dijangkau oleh banyak kalangan.

Berikut adalah beberapa jenis investasi dengan modal yang minimalis dan sangat cocok bagi para pemula.

1. Investasi Saham

investasi saham

Sebelum booming seperti sekarang ini, investasi saham pernah dianggap sebagai investasi yang sangat ribet dalam operasionalnya. Namun saat ini, dimana sudah banyak kalangan terjun di trading saham dengan modal yang beragam.

Masyarakat mulai mempertimbangkan saham sebagai salah satu pilihan untuk berinvestasi, tentu dengan iming-iming hasil yang menjanjikan.

Investasi saham bisa dimulai dengan modal yang kecil, khususnya untuk pemula yang belum begitu paham bagaimana cara mainnya.

Kecilnya jumlah modal pada awal investasi bertujuan supaya investor tidak mengalami kerugian yang besar di masa mereka mencoba belajar saham lebih mendalam.

Karena investasi saham memang memberikan hasil yang besar, tetapi itu juga berbanding lurus dengan resiko yang mengiringinya.

Saat ini banyak pula perusahaan sekuritas yang menyediakan investasi saham dengan modal kecil, bahkan hanya ratusan ribu saja. Salah satunya adalah saham Blue Chip.

Saham tersebut bisa dikatakan cukup aman bagi para investor pemula, itu karena investasi saham ini setiap tahunnya mengalami kenaikan.

Tips yang perlu diketahui para investor saham pemula adalah tidak perlu untuk terburu-buru membeli saham dalam jumlah yang besar.

Hal yang lebih baik dilakukan adalah mulai investasi dari modal sedikit namun konsisten menuai hasil daripada kerugian.

Sebaiknya sebisa mungkin juga tidak menggunakan saham sebagai investasi jangka pendek.

Hal ini dikarenakan investasi saham membutuhkan banyak analisa terkait naik turunnya pergerakan harga. Dalam hal tersebut perlu waktu yang tidak sebentar dalam mempelajarinya.

Jika para pemula ini tidak sabar dalam menganalisanya, akan berdampak ketidaksabaran dan pengambilan keputusan yang gegabah.

2. Investasi Emas

Emas adalah bentuk investasi yang paling banyak digunakan oleh berbagai kalangan, dari tua sampai muda.

Alasan mengapa emas banyak dipilih adalah karena investasi ini cenderung aman dari kerugian. Tapi ingat, emas yang diinvestasikan haruslah berbentuk emas murni, bukan perhiasan yang dipakai sehari-hari.

Untuk memulai investasi emas juga tidak memerlukan banyak pengetahuan dan teknikal seperti investasi saham.

Para investor hanya perlu memantau harga emas di pasaran untuk memutuskan apakah akan menjual atau membeli.

Jika harga emas sedang sangat tinggi, ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk menjual emasnya. Apalagi jika keadaan sedang mendesak dan memerlukan banyak dana.

Sedangkan ketika harga emas mengalami penurunan, ini cukup jarang sebenarnya karena harga emas tergolong stabil naik setiap tahunnya.

Jikapun turun itu tidak terlalu tajam grafiknya, para investor bisa mulai untuk menambah investasi emasnya apabila harga emas di pasaran sedang mengalami sedikit penurunan.

Emas cocok untuk pemula karena nilainya tidak terbawa inflasi, berbeda jika menginvestasikan dana dalam bentuk uang tunai.

Kerugian yang datang dari investasi emas juga nyaris tidak ada, justru keuntungan yang akan didapat karena semakin tingginya harga emas murni.

Namun harga emas memang mahal, pergramnya bisa menyentuh angka satu jutaan bahkan bisa lebih saat emas sedang naik harga.

Masalah itu terkadang menjadi penghambat para investor pemula untuk memilih emas sebagai wadah investasi mereka.

Untuk menyiasatinya  sebenarnya bisa dengan berinvestasi emas di pegadaian. Di aplikasi pegadaian, para investor bisa top up dengan jumlah sesuai kemampuan mereka.

Saat uang yang disimpan sudah memenuhi harga emas per gramnya, para investor bisa mengonversikan tabungan tersebut dalam bentuk tabungan emas.

Baca juga: Patut Dicoba! Inilah 7 Tips Jitu Perencanaan Investasi

3. Deposito

Deposito

Bagi yang ingin berinvestasi namun tetap aman dan menguntungkan, alias terlalu takut mengambil resiko, selain emas bisa juga dengan deposito.

Pengertian dari deposito sendiri adalah suatu  investasi yang jenisnya berupa simpanan di bank resmi, dimana investasi tersebut sudah berada dalam naungan Lembaga Penjamin Simpanan.

Nilai yang diinvestasikan bisa dimulai dengan modal jutaan sampai limit penyimpanan di angka di 2 milyar rupiah.

Modal kecil di deposito juga tidak membuat repot seperti para investor bermodal besar. Sebab,mereka harus membagi dana investasinya ke beberapa bagian.

Hal itu cukup menyusahkan saat proses pencairan karena harus mengurus tidak hanya satu tempat.

Untuk para pemula lebih baik memilih deposito berjangka, yaitu deposito yang waktu pencairan dana simpanannya sudah disepakati dari awal oleh si investor dan pengelola dana.

Jika belum mencapai batas waktu yang disepakati, maka investor tidak diperbolehkan untuk mengambil simpanan dana tersebut.

Dalam deposito berjangka, akan didapatkan keuntungan berupa bunga yang semakin besar seiring lamanya dana investasi disimpan. Ini cukup membantu kebutuhan di masa depan.

Contohnya apabila investor perlu membeli barang seperti perabotan mengisi rumah baru dengan harga yang cukup mahal, maka itu bisa dicairkan dengan waktu saat rumah sudah dimiliki.

Keuntungan dari investasi deposito memang tidak sebesar investasi penuh resiko lainnya, namun ini cukup membantu investor untuk lebih aman dalam menyimpan dananya.

Bagi yang berminat memulai investasi dengan cara deposito, para investor bisa mendatangi bank dan berkonsultasi terkait deposito pada customer service bank tersebut.

Setelah dijelaskan prosedur dan nilai minimal yang harus disetorkan, investor tinggal memenuhi syarat-syarat untuk mulai menyimpan dananya di bank.

4. Reksadana

Safe haven lainnya yang bisa dipilih adalah investasi di reksadana. Investasi reksadana sendiri merupakan wadah dari kumpulan dana para investor.

Dana tersebut kemudian akan dibagi menajadi beberapa bagian seperti obligasi, saham dan lain sebagainya.

Reksadana cocok diperuntukkan bagi pemula karena modal awal dari investasi ini bisa dimulai dengan hanya 100 ribu rupiah, nilai yang tergolong sangat kecil untuk kebutuhan saat ini.

Bahkan bagi para pelajar maupun mahasiswa pun bisa dengan mudah mengikuti investasi di reksadana.

Resiko yang ada juga sangat minim, sama seperti investasi emas dan deposito.

Uang yang kemudian disimpan di reksadana nantinya akan berkembang seiring berjalannya waktu, hanya saja para investor tidak bisa mendapatkan kepastian keuntungan setiap bulannya alias masih samar-samar.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di reksadana, investor sebaiknya mengetahui apa tujuannya, tujuan tersebut nantinya akan berguna bagi investor sendiri untuk tidak asal mengambil dana yang diinvestasikan, hanya pada situasi yang sudah sesuai dengan tujuan itulah investor bisa mengambil dananya.

Pemilihan reksadana juga harus diperhatikan. Dengan memilih perusahaan investasi reksadana yang terpercaya dan manajer investasi berpengalaman untuk meminimalisir kerugian.

Oleh karena itulah reksadana cocok dijadikan alternatif bagi para investor pemula dan bermodal minim, mereka tidak perlu repot-repot setiap hari memantau investasinya karena sudah ada manajer investasi yang mengelola dana yang disimpan.

Ada beberapa reksadana yang ditawarkan, seperti reksa saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana yang dan campuran, tinggal bagaimana investor sendiri menentukan reksadana mana yang sekiranya sesuai untuk dipilih.

5. Peer to Peer Lending

Pilihan investasi yang bermodal kecil lainnya adalah Peer to Peer Lending atau P2P Lending. Investasi ini mempunyai konsep dimana dua pihak yaitu pemilik modal dan peminjam modal akan dipertemukan dan saling membantu.

Pihak pemilik modal atau investor akan meminjamkan dananya kepada pihak yang membutuhkan dana, dengan jangka pengembalian dan bunga yang sudah disepakati sebelum dana dipinjamkan.

Investasi ini cocok untuk pemula karena untuk bisa berperan dalam P2P Lending bisa dimulai dengan dana yang minim, seperti ratusan ribu rupiah.

Keuntungan investor diperoleh dari pihak peminjam saat mengembalikan dana beserta bunganya, biasanya bunga berkisar di angka 14 sampai 20 persen setiap tahunnya.

Pihak peminjam biasanya datang dari kalangan pengusaha menengah yang membutuhkan modal secara cepat untuk membantu membangun atau mengembangkan usahanya, dan saat usaha tersebut sudaj mencapai hasil, ia bisa mengembalikan dana yang dipinjam pada investor P2P Lending.

Transaksi di investasi ini sebagian besar memang sudah berada dalam pengawasan dan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

Untuk para investor pemula yang ingin mencoba investasi P2P Lending, penting adanya untuk mengecek dengan teliti apakah perusahaan P2P yang akan dipilih sudah difasilitasi oleh OJK atau belum, hal itu bisa meminimalisir dari investasi ilegal dan kerugian di kemudian hari.

6. Investasi Mata Uang Asing

Mata uang asing

Jenis investasi ini sangat menguntungkan namun jarang diketahui banyak kalangan. Saat mendengar investasi, pasti bayangan banyak orang adalah investasi saham, deposito, reksadana, emas atau sejenisnya.

Padahal investasi ini sangat menguntungkan karena nilai mata uang asing semakin tahun terus bertambah tinggi dari nilai rupiah, sebut saja dollar, euro dan poundsterling.

Investasi ini bisa dimulai dengan mendaftarkan pada lembaga khusus investasi mata uang asing yang terpercaya, terutama bagi yang mempunyai impian untuk bekerja, tinggal atau menempuh pendidikan di luar negeri.

Dengan berinvestasi atau menyimpan langsung dalam mata uang asing, itu akan lebih memudahkan karena nilai mata uang asing cenderung stabil dan justru naik setiap tahunnya.

Para investor juga tidak perlu repot-repot mengonversikan tabungan mereka ke dollar saat ingin bertujuan ke luar negeri.

Untuk pemilihan mata uangnya juga disarankan memilih mata uang yang nilainya stabil, jikapun turun itu tidak terlalu tajam. Negara tempat dituju juga harus diperhatikan.

Contohnya apabila investor ingin melanjutkan pendidikan di Inggris, maka penting untuk berinvestasi di mata uang poundsterling, jika ingin berlibur di Amerika maka investasinya pada mata uang dollar, atau saat akan bekerja di Eropa yang berada dalam naungan Uni Eropa, investor perlu berinvestasi pada mata uang Euro.

7. Barang Koleksi

Investasi ini sekarang menjadi tren karena banyak publik figur yang mulai mengoleksi barang-barang antik untuk diinvestasikan. Barang koleksi bisa menjadi aset di masa depan saat keberadaannya sudah langka sedangkan peminatnya malah membludak.

Seperti contohnya adalah lego, dulu barang tersebut hanyalah mainan anak kecil yang harganga masih normal dan mudah didapatkan di pasaran. Sekarang lego menjadi barang yang harganya sudah sangat mahal.

Para investor pemula perlu jeli melihat tren di masa depan terkait apa saja yang nantinya bisa diinvestasikan. Bisa dengan mulai melihat koleksi barang pribadi, seperti radio klasik, uang kuno, telepon jadul dan lainnya.

Barang-barang tersebut di masa depan bisa jadi akan diburu oleh para kolektor barang antik dengan harga tinggi.

Itulah beberapa investasi modal kecil yang bisa menjadi rekomendasi untuk para investor pemula. Selalu pertimbangkan terlebih dahulu sebelum memilih investasi agar nantinya tidak mendapat kerugian.

Baca juga: Pengertian, Jenis dan Pentingnya Investasi, Yuk Pahami!

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *