Investasimuda.com – Saham merupakan suatu investasi yang bersifat likuiditas. Dengan demikian saham memiliki keuntungan yang lebih cepat dibandingkan jenis investasi lainnya. Namun, saham pun memiliki resiko yang begitu tinggi yang harus diterima para investor. Saham ini menaungi sejumlah emiten didalamnya dan dibagi ke dalam beberapa kategori. Sejumlah Kategori tersebut terdiri atas saham blue chip maupun saham gold chip. Kategori tersebut digunakan secara global.
Indonesia sendiri memiliki kategorinya sendiri yang terdiri atas LQ45, IDX30, ISSI, JII, dan lain sebagainya. Tujuan diadakannya pengkategorian ini agar para investor dapat dengan mudah dalam memilih investasi yang sesuai dengan portfolionya. Artikel kali ini investasimuda akan secara tuntas membahas mengenai saham blue chip.
Sejarah dari kata ‘Blue Chip’

Percayakah kamu jika kata blue chip berasal dari sebuah permainan poker?
Faktanya, pada tahun sekitar 1923 atau 1924 oleh Oliver Gingold merupakan investor yang tertarik dengan saham yang memiliki harga yang cukup fantastis. Berawal dari kegemarannya tersebut ia memiliki ide untuk menamai jenis saham tersebut sebagai blue chip stocks. Nama tersebut diambil dari koin biru permainan poker. Hal ini karena koin biru memiliki nilai yang paling besar dalam permainan poker
Ide ini dibawa oleh Oliver Gingold ke dalam kantornya, kemudian ia meminta pertolongan dari temannya untuk menuliskan blue chip stocks. Dari situlah nama saham blue chip dikenal hingga saat ini sebagai suatu saham yang memiliki kestabilan dibandingkan saham lainnya.
Apa itu Saham Blue Chip?
Saham blue chip merupakan suatu kategori saham yang ditanda dengan kestabilan diatas saham lainnya dan memiliki prospek yang menarik di masa yang akan mendatang. Kategori saham ini pun termasuk ke dalam saham lapis satu atau dapat dikatakan sebagai saham dari suatu perusahaan stabil. Kondisi ini disetujui oleh para ahli yang menyatakan bahwa kategori saham ini memiliki tingkat keamanan investasi dibandingkan yang lainnya.
Apa itu Saham lapis satu, dua, maupun tiga dan Apa Hubungan dengan Saham Blue Chip?
Setelah begitu banyaknya istilah didalam saham yang pastinya membuat kamu kebingungan kali ini dipertemukan kembali dengan istilah saham lainnya. Saham lapis satu mewakili saham yang memiliki nilai kapitalisasi yang besar dan tentunya market leader di dalam industrinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saham lapis merupakan saham blue chip
Tidak berbeda jauh dengan saham lapis dua yang memiliki kinerja yang stabil walaupun memiliki saham-saham yang berlikuiditas serta nilai kapitalisasi yang tidak sebesar sebelumnya. Namun saham tipe ini masih termasuk saham yang dapat diperhitungkan.
Saham lapis tiga ini memiliki nilai kapitalisasi yang tidak besar dan juga harga saham yang cenderung rendah. Akibat saham dengan jenis ini sering kali ‘penggorengan’ oleh bandar. Secara tidak langsung saham lapis tiga ini berisikan saham-saham gorengan.
Ciri-Ciri Dari Saham Blue Chip

Bagi kamu yang tertarik atas kategori saham blue chip ini, berikut ciri-ciri dari saham blue chip adalah sebagai berikut:
Perusahaannya Memiliki Nilai Kapitalisasi Pasar yang Besar
Sebelum pembahasan lebih lanjut mari diketahui lebih dulu mengenai kapitalisasi. Dengan demikian kapitalisasi merupakan sebuah harga dari suatu perusahaan. Kapitalisasi ini dapat ditentukan melalui harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham perusahaan yang beredar di pasar modal.
Singkatnya, harga saham didapatkan dari investor maka nilai kapitalisasi pasar secara tidak langsung dari kepercayaan perusahaan. Nilai kapitalisasi pasar yang masuk ke dalam kategori saham blue chip sebesar Rp 10 Triliun.
Market Leader Di Dalam Industrinya
Maksud dari market leader ini merupakan perusahaan yang dapat ‘memonopoli’ kondisi pasar. Tak hanya itu saja tetapi juga dapat menjadi pelopor di dalam bidangnya serta memiliki nama brand yang besar di tengah-tengah masyarakat. Pastinya makna dari market leader ini merupakan penguasa pasar di dalam industri yang digelutinya.
Menetap Lama Dalam List Daftar Saham
Emiten saham dapat dimasukkan ke dalam kategori saham blue chip setidaknya selama 5 tahun. Kondisi waktu ini pun diiringi dengan peningkatan laba saham di dalam perusahaan tersebut. Waktu ini dipercayai melalui berikatan dengan kinerja perusahaan serta stabilitasnya.
Perusahaan Rajin Dalam Membagikan Dividen
Perusahaan yang rajin dalam membagikan dividen tercermin akan stabilitas yang dimilikinya. Mengapa bisa terjadi pernyataan tersebut? Sebab pembagian dividen berasal dari laba perusahaan yang bersangkutan. Laba perusahaan pun merupakan bagian dari refleksi stabilitas perusahaan. Dengan demikian semakin rajin dan besar perusahaan membagikan dividen maka makin stabil pula perusahaan tersebut.
Memiliki Kinerja Perusahaan yang Stabil
Setiap orang pastinya akan berpikir bahwa kinerja yang stabil dari perusahaan yaitu memiliki laba besar yang dihasilkan. Padahal konsep yang dimiliki tidaklah seperti itu, terdapat begitu banyak faktor yang menyatakan kinerja perusahaan tersebut stabil.
Hal tersebut dapat terlihat dari produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dan sangat disukai oleh masyarakat sekitar, laba yang dihasilkan selalu dalam keadaan stabil atau meningkat. Bagian terakhirnya track record perusahaan selalu tumbuh dan berkembang di setiap tahunnya. Melalui kinerja yang cenderung stabil maka posisi perusahaan akan sulit digoyahkan oleh kompetitor lainnya.
Liabilitas perusahaan Tidak Dalam Jumlah yang Besar
Kejatuhan perusahaan pada umumnya terjadi pada liabilitas yang terlalu tinggi sehingga akan mempengaruhi laba perusahaan. Selain itu pula suatu perusahaan yang besar dan stabil akan jarang sekali memiliki hutang sebab laba yang dimilikinya melebih total hutang yang ada.
Kelebihan Dari Saham Blue Chip

Berikut ini merupakan kelebihan yang dimiliki oleh kategori saham blue chip adalah sebagai berikut:
Saham Dapat Digunakan Sebagai Saham Jangka Panjang
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa perusahaan yang masuk ke dalam kategori tersebut memiliki kecenderungan akan stabilitas perusahaan. Hal ini tentunya mempengaruhi dari pergerakan saham yang juga akan stabil. Ketika semua aspeknya memiliki kecenderungan stabil akan sulit untuk perusahaan tersebut goyah atau mengalami penurunan. Dengan demikian perusahaan ini akan sangat baik untuk dijadikan sebuah investasi jangka panjang akibat tingkat keamanan yang dimilikinya.
Memiliki Harga yang Cenderung Stabil
Ketika pergerakan saham dari suatu emiten ini stabil, tentunya akan mempengaruhi harga saham juga. Dengan demikian kemungkinan tidak penurunan ataupun peningkatan yang signifikan dari kategori saham ini sangatlah tidak mungkin.
Perusahaan Rajin Dalam Membagikan Dividen
Emiten saham yang masuk dalam kategori ini tentunya dan pastinya sangat rajin dalam membagikan dividen. Jumlah dividen ini sendiri berbeda-beda dari setiap saham. Dengan demikian jika kamu mencari dividen pilihlah perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah besar. Catatannya, ketika perusahaan tersebut memberikan jumlah dividen yang besar maka memiliki kekurangan dimana harga perusahaannya cenderung stabil dan tidak mengalami peningkatan yang berarti.
Mengapa Saham Blue Chip Lebih Cocok Untuk Jangka Panjang?
Jawaban dari pertanyaan ini sangatlah mudah sebab perusahaan yang masuk ke dalam kategori ini memiliki kondisi yang cenderung stabil sehingga pergerakan saham pun akan stabil. Ketika pergerakan saham stabil maka harga saham pun tidak akan memiliki peningkatan yang berarti dalam jangka pendek. Namun, peningkatan yang berarti saat jangka panjang setidaknya 1-5 tahun lamanya. Inilah alasan yang menjadi saham blue chip sangat cocok untuk digunakan dalam kondisi waktu yang jangka panjang.
Daftar Saham yang Termasuk dalam Kategori Tersebut

Bagi kamu yang penasaran dengan emiten saham yang termasuk kedalam kategori saham blue chip adalah sebagai berikut:
- Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BBNI)
- Bukit Asam, Tbk (PTBA)
- Unilever Indonesia, Tbk (UNVR)
- Bank Central Asia, Tbk (BBCA)
- Jasa Marga (Persero), Tbk (JSMR)
- Astra International, Tbk (ASII)
- Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BBRI)
- Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk (TLKM)
- Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGAS)
- Bank Mandiri (Persero), Tbk
Inilah review secara lengkap ala investasimuda. Tentunya artikel ini dikupas secara tuntas dari mulai sejarah saham blue chip hingga daftar emiten saham Indonesia yang masuk dalam kategori tersebut. Semoga artikel ini akan menambah wawasanmu dan meningkat dalam mencari cuannya. Nantikan artikel selanjutnya pasar modal dari investasi muda.