Tips Membeli Saham IPO Untuk Pemula

Perhatikan! Begini Tips Membeli Saham IPO Untuk Pemula

Pasar Modal

IPO (Initial Public Offering) menjadi kandidat terkuat dari deretan saham yang diminati oleh para investor. Bukan tanpa alasan, saham ini memiliki kenaikan harga yang terbilang cukup tinggi.

Di lingkup perusahaan pun sama, IPO merupakan mekanisme yang diandalkan perusahaan untuk menaikkan level mereka ke arah perusahaan publik, dimana itu artinya IPO dapat memberikan penawaran saham perdana di sebuah kepada khalayak umum.

Deretan penawaran menggiurkan yang mengiringi larisnya saham ini di dunia saham juga harus dibarengi dengan pengetahuan investor yang ingin memilih IPO.

Investor harus tahu terlebih dahulu, terkait langkah apa saja yang harus mereka lakukan supaya investasi mereka berjalan dengan baik. Sedikitnya ada beberapa rekomendasi untuk pemula yang ingin terjun di dunia saham menggunakan IPO.

1. Mengenal Prospektus Perusahaan yang Akan Dipilih

Memilih saham

Langkah awal jika ingin memilih IPO adalah dengan membaca prospektus perusahaan yang nantinya akan dipilih. Untuk mengetahui prospektus perusahaan, calon investor bisa memanfaatkan momen saat acara Due Diligence yang bisa diakses secara publik.

Prospektus calon emiten ini meliputi informasi mengenai manajemen perusahaan, track record dari pertumbuhan kinerja di dalamnya, progres pertumbuhan perusahaan tersebut untuk beberapa tahun kedepan, dan yang paling sederhana adalah profil dari perusahaan itu sendiri.

Selain beberapa hal diatas yang mencakup prospektus perusahaan, jejak hutang, pendapatan, keuntungan perusahaan dan kerugian yang pernah dialaminya juga harus diperhatikan sebagai bahan pertimbangan apakah perusahaan tersebut cukup mendatangkan keuntungan saat investor membeli sahamnya atau justru sebaliknya.

Saat meninjau prospektus perusahaan, perlu sekali memperhatikan beberapa hal seperti progres bidang usahanya.

Jika perusahaan bergerak di bidang usaha yang menjanjikan dan berprospek seperti teknologi, kesehatan atau melayani kebutuhan masyarakat, maka perusahaan tersebut bisa menjadi pilihan yang cukup baik, karena berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia setiap waktunya.

Sebelum menjatuhkan pilihan, investor juga sebaiknya mengetahui tentang tujuan IPO di perusahaan tersebut.

Setiap perusahaan memiliki latar belakang dan alasan yang berbeda-beda dalam mengelola IPO. Investor direkomendasikan untuk memilih perusahaan yang menggunakan dana IPO untuk memperluas ekspansi bisnis mereka, bukan sekadar membayar tumpukan hutang.

2. Menganalisa Valuasi Perusahaan

Valuasi perusahaan menjadi salah satu hal yang juga perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan untuk memilih IPO. Gambaran mengenai mahal dan tidaknya sebuah harga saham bisa didapatkan dengan menghitung pembagian harga saham yang ditawarkan dengan laba bersih yang didapatkan dalam per satu saham.

Penilaian laba bersih diambil dari laba tahun sebelumnya saat perusahaan belum IPO. Hal ini karena IPO berpatokan dengan Price to Earning Ratio atau PER. Dimana setelah nilai PER sudah didapatkan, investor perlu mengetahui perbandingan PER saham perusahaan yang bergerak di sektor yang sejenis.

Jika ada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan sudah IPO, bisa dibandingkan dengan perusahaan minyak yang sudah lebih dahulu di Bursa Efek Indonesia. Hasilnya, apabila PER yang ada di IPO lebih rendah dibandingkan PER perusahaan terdahulu, maka saham tersebut masuk ke dalam rekomendasi layak untuk dibeli.

3. Mengetahui Manajemen Resiko di Perusahaan Tersebut

Resiko yang harus diperhatikan dalam keputusan membeli saham IPO adalah penggunaan modal investasi tersebut.

Akan sangat beresiko tinggi jika investor mengalokasikan dana mereka secara keseluruhan hanya untuk membeli saham IPO. Karena IPO berbeda dengan saham-saham yang sudah cukup lama diperjualbelikan di lantai bursa.

IPO masih tergolong sebagai saham yang baru sehingga para investor sebaiknya memahami dulu bagaimana prospek IPO di masa depan.

Ditambah dengan pergerakan pola IPO yang juga belum jelas. Entah bagaimana kedepannya, maka akan lebih baik untuk mempertimbangkan arah manajemen resiko itu. Lebih baik presentasi investasi tidak melebihi angka dari setengah keseluruhan dana investasi.

4. Memilih Saham IPO yang Banyak Diminati

Perusahaan IPO yang bergerak di bidang kesehatan dan pelayanan masyarakat seperti rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya menjadi favorit para investor.

Hal itu dikarenakan kebutuhan kesehatan masyarakat yang tiap tahunnya tetap stabil bahkan bertambah. Selain di sektor kesehatan, ada pula di sektor pangan yang juga menjadi incaran para investor.

Dimana kita semua tahu bahwa kebutuhan pangan manusia menjadi hal yang paling mendasar sehingga banyak diminati karena memiliki pangsa pasar yang jelas. Nilai dan harga saham juga akan ikut naik mengikuti pengelolaan perusahaan yang kompeten dan laba bersih yang mengalir dengan baik.

5. Menelusuri Reputasi Perusahaan yang Akan Dipilih

Reputasi Perusahaan yang Akan Dipilih

Untuk mengetahui prestasi dan reputasi calon emiten, para investor harus mencarinya sendiri dari media massa.

Dari penilaian dan reputasi di media massa, tentunya hal itu akan lebih transparan dibandingkan dengan mencari tahu dari orang dalam perusahaan, dimana pastinya perusahaan hanya akan menjabarkan penawaran dan profil di sisi baik mereka.

Mencari tahu reputasi perusahaan juga bertujuan untuk mewaspadai andaikata perusahaan tersebut bermasalah.

Misalnya pernah terlibat kasus sengketa tanah, atau pencemaran yang merugikan banyak kalangan. Berbagai rekam skandal seperti korupsi dan penggelapan pajak di masa lalu juga harus diwaspadai.

Jika perusahaan itu memiliki reputasi yang cukup baik, media massa juga akan secara terbuka memuat beritanya, menyebarkan informasi dan kelebihan berdasarkan review dari berbagai narasumber yang pernah terlibat langsung dalam perusahaan.

Seperti testimoni dari produk atau pelayanan yang disediakan perusahaan, memenangkan tender proyek yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, atau berbagai inovasi yang pernah dilakukan perusahaan tersebut.

Sebuah perusahaan IPO yang mencapai titik dimana jumlah saham yang diminta para investor melampaui batas saham yang ditawarkan oleh perusahaan, atau dikenal juga dengan istilah oversubscribe, menandakan perusahaan yang IPO tersebut bisa dikatakan sukses.

Namun, ada pula oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memalsukan oversubscribe dengan cara memanfaatkan adanya bandar untuk membeli jatah saham sebanyak mungkin.

Untuk kemudian dihebohkan sudah oversubscribe setelah IPO. Untuk menghindari hal semacam ini, para investor perlu untuk meneliti siapa saja perusahaan yang masuk sebagai penjamin dari emisi saham IPO itu.

Jika perusahaan sekuritas yang menjamin juga memiliki reputasi yang kurang baik, sebaiknya hindari. Tapi apabila perusahaan sekuritas memiliki track record yang bagus saat memandu IPO dan memiliki berbagai platform tradingyang diminati oleh investor ritel, maka bisa dipilih.

6. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan dari Saham IPO

Ini adalah hal yang sering luput untuk dipertimbangkan. Seringkali para investor pemula langsung saja menceburkan diri mereka di dunia saham hanya karena melihat sekeliling juga bermain saham. Tetapi, mereka tidak mempertimbangkan keuntungan dan resiko di dalamnya.

Memang membeli saham IPO bisa dijadikan sebagai langkah pertama untuk terjun di dunia saham. Alasanya, saham IPO diperjualbelikan saat pasarnya sedang ada di tren yang baik. Hal ini pula yang menjadikan peluang keuntungannya juga tinggi.

Selain itu, berkebalikan dengan saham di bursa efek dimana para investor harus mandiri untuk tahu akan beli saham di harga berapa. Saham IPO justru memiliki kelonggaran berkat patokan di harganya. Berbagai keuntungan tersebut memang menarik.

Namun para investor jangan sampai asal membeli tanpa mempunyai pertimbangan. Resiko seperti belum dapat diterapkannya analisis teknikal di IPO juga menyebabkan harga saham yang akan ditinjau belum mempunyai grafik.

Seperti halnya saham lainnya, IPO juga membutuhkan analisis yang matang bagi investor. Karena saham IPO bisa saja sewaktu-waktu akan anjlok sejatuh jatuhnya di tengah persaingan dan sulit untuk naik lagi.

Baca juga: Rekomendasi Saham Syariah Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *